Saturday, January 15, 2011

Inilah Ophiuchus, Zodiak Baru Berwujud Pria dan Ular Besar

13th sign of the Zodiac: Ophiuchus represents a man wrestling a serpent and was discarded by the Babylonians because they only wanted 12 constellations
13th sign of the Zodiac: Ophiuchus represents a man wrestling a serpent and was discarded by the Babylonians because they only wanted 12 constellations
Perlambangan 12 zodiak seperti Scorpio dengan kalajengkingnya dan Taurus dengan kerbaunya sudah diketahui khalayak umum. Lalu bagaimana dengan Ophiuchus yang menjadi zodiak ke-13?
Seperti yang dilansir dari dailymail.co.uk, Sabtu (15/1/2011), Ophiuchus sebenarnya sudah ada sejak bangsa Babylonia memberi nama 13 konstelasi bintang di langit. Namun, belakangan bangsa Babylonia ‘menghilangkan’ Ophiuchus karena mereka ingin jumlah konstelasi sama dengan jumlah bulan dalam satu tahun.

Orang yang lahir 30 November-17 Desember akan memiliki bintang Ophiuchus yang dalam bahas Indonesia berarti ‘pembawa ular’. Dalam astrologi, seseorang yang berbintang Ophiucus akan memiliki umur yang panjang, kreatif, dan punya visi.

Star sign

Ophiuchus muncul kembali dalam jajaran zodiak karena ahli astronomi dari Minneapolis, Profesor Parke Kunkle, berpendapat posisi sumbu bumi telah bergeser. Pergeseran ini menyebabkan zodiak yang semula 12 bintang menjadi 13 bintang.
-Aquarius : 17 Februari-11 Maret
-Pisces : 12 Maret-18 April

-Aries : 19 April-13 Mei

-Taurus : 14 Mei-21 Juni

-Gemini : 22 Juni-20 Juli

-Cancer : 21 Juli-10 Agustus

-Leo : 11 Agustus-16 September

-Virgo : 17 September-30 Oktober

-Libra : 31 Oktober-23 November

-Scorpio : 24 November-29 November

-Ophiuchus : 30 November-17 Desember

-Sagitarius: 18 Desember-20 Januari

-Capricorn : 21 Januari-16 Februari


The Earth 'wobbles' on its axis, so the star constellations we see change over a cycle of 26,000 years
The Earth ‘wobbles’ on its axis, so the star constellations we see change over a cycle of 26,000 years

Pendapat Kunkle menimbulkan pro kontra di masyarakat luas. “Dia (Kunkle-red) benar kalau bumi berubah, tetapi astrolog selama ini tidak mendasarkan prediksi mereka pada konstelasi bintang,” ujar astrolog Jonathan Cainer.

“Sebuah bintang dinamakan atas konstelasinya, bukan pada posisi mereka di angkasa,” lanjut Cainer.
Cainer mengatakan orang-orang tidak perlu mengkalkulasi ulang bintangnya setelah penambahan satu bintang Ophiuchus. “Ini penuh dengan omong kosong,” kecamnya.